Monday, May 13, 2013

ALIRAN PENDIDIKAN KLASIK


1. Aliran Pendidikan Empirisme


Aliran ini ditokohi oleh John Locke (Inggris: 1632-1704) dengan teorinya "Tabula rasa". Menurut aliran ini manusia dilahirkan putih bersih seperti kertas putih, artinya tidak membawa potensi apa-apa. Perkembangan selanjutnya tergantung pada pendidikan dan lingkungan. pendidik memegang peranan penting dengan menyediakan lingkungan pendidikan yang akan diterima oleh anak sebagai pengalaman (empiris). Guru dan orang tua paling menentukan hasil pendidikan. pendidikan dibentuk oleh pengalaman, bukan tergantung dari dasar diri anak. Locke menyarankan bahwa guru dan orang tua berperan sebagai model, menunjukkan kualitas tingkah laku yag baik. Anak-anak harus ditunjukkan tentang dunia sabagaimana adanya, termasuk kejelekan dan bahayanya sehingga akan menyadari apa yang harus dihindari dan apa yang harus dicapai.

 2. Aliran Nativisme 


Aliran ini ditokohi oleh Schopenhauwer (Jerman: 1712-1778). Menurut aliran ini manusia pada waktu lahir mempunyai pembawaan baik. karena pada dasarny manusia baik maka biarkanlah berkembang sesuai perkembangan alam. Anak-anak harus dididik sesuai dengan alamnya. Jangan dididik seperti orang dewasa menurut ukuran-ukuran orang dewasa. tindakan terbaik yang dapat dilakukan orang tua dan gurr bagi anak adalah membiarkannya untuk memperoleh kesenangan dan pilihannya secara alamiah. Hukum yang mutlak bagi pendidikan masa kanak-kanak adalah tidak berbuat sesuatu terhadap mereka, membiarkan mereka bersama alam ialah tindakan belajar-mengajar.

3. Aliran Konvergensi


Tokoh aliran ini adalah William Stern (Jerman: 1871-1939) yang berpendapat bahwa anak sejak lahir telah membawa pembawaan atau potensi-potensi, namun dalam perkembangan selanjutnya ditentukan bersama baik oleh pembawaan maupun lingkungan atau pendidikan. Konvergensi dalam teori pendidikan berarti bertemunya bakat dan pengaruh lingkingan sehingga apa yang kita lihat pada anak merupakan pertemuan ini. Aliran konvergensi mempertemukan pandangan nativisme dan empirisme. Pembawaan tidak akan berkembang dengan baik manakala tidak ada dukungan pendidikan atau lingkungan. Sebaliknya, pendidikan atau lingkungan tidak akan berhasil dengan baik manakala pada diri anak tidak ada pembawaan yang mendukungnya.

No comments:

Post a Comment

Penulis mengharapkan komentar, kritik, dan saran agar blog ini semakin baik kedepannya :)