Saturday, June 16, 2012

METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY (PENEMUAN TERBIMBING)


Metode pembelajaran discovery adalah metode pembelajaran yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengetahuan, yang sebelumnya belum diketahuinya, tidak melalui pemberitahuan tetapi sebagian atau seluruhnya ditemukan oleh siswa sendiri. Dalam pembelajaran discovery kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.

Menurut Herdian (2010) metode pembelajaran discovery merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya. Kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat melibatkan pengajar dan peserta didik secara maksimal. Jika peserta didik terlibat secara aktif dalam menemukan pola dan struktur matematika itu, ia akan memahami konsep dan teorema dengan lebih baik, ingat lebih lama dan mempu mengaplikasikannya ke situasi yang lain.
Tiga ciri utama pembelajaran discovery yaitu:
  1. Mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan, menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan.
  2. Berpusat pada siswa.
  3. Kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah ada.
Langkah-langkah pembelajaran discovery adalah sebagai berikut:
  1. Identifikasi kebutuhan siswa.
  2. Seleksi pendahuluan terhadap prinsip-prinsip, pengertian konsep dan generalisasi pengetahuan
  3. Seleksi bahan, problema/ tugas-tugas.
  4. Membantu dan memperjelas tugas/ problema yang dihadapi siswa serta peranan masing-masing siswa.
  5. Mempersiapkan kelas dan alat-alat yang diperlukan.
  6. Mengecek pemahaman siswa terhadap masalah yang akan dipecahkan.
  7. Memberi kesempatan pada siswa untuk melakukan penemuan.
  8. Membantu siswa dengan informasi/ data jika diperlukan oleh siswa.
  9. Memimpin analisis sendiri (self analysis) dengan pertanyaan yang mengarahkan dan mengidentifikasi masalah.
  10. Merangsang terjadinya interaksi antara siswa dengan siswa.
  11. Membantu siswa merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.
Sumber:
Herdian.2010.Metode Pembelajaran Discovery (Penemuan).http://herdy07.wordpress.com diakses pada Senin, 29 November 2010

No comments:

Post a Comment

Penulis mengharapkan komentar, kritik, dan saran agar blog ini semakin baik kedepannya :)