Pada artikel terdahulu, saya pernah membahas tentang cara
mudah untuk mencari bilangan prima dengan metode saringan. Namun, metode
tersebut pun terbilang masih sangat tidak efisien untuk bilangan prima yang
nilainya sampai ribuan atau bahkan jutaan. Pertanyaannya sekarang, adakah metode
atau cara untuk mengecek bahwa suatu bilangan itu termasuk bilangan prima atau
bukan? Ada banyak jawaban untuk pertanyaan ini. Berbagai metode saat ini telah
banyak muncul untuk tertama metode dengan menggunakan komputer. Lalu bagaimana
jika kita sedang ujian dan butuh secepatnya tahu apakah suatu bilangan termasuk
bilangan prima tau bukan. Berikut ini akan kita bahas salah satu metode untuk
mengecek atau membuktikan bilangan prima. Bagaimana caranya? Mari kita
pelajari!
Metode ini berkaitan erat dengan
teori bilangan jadi untuk pelajar tingkat SMA ataupun SMP bisa langsung melihat
contoh penggunaannya tanpa melihat bagaimana pembuktian teorema berikut. Pasalnya,
mungkin ada beberapa bagian yang agak sulit dipahami karena teori bilangan tidak
secara khusus dibahas di tingkat SMP dan SMA. Teorema tersebut berbunyi sebagai
berikut:
Teorema Bilangan Komposit:
Jika n suatu bilangan komposit maka n
memiliki faktor k dengan
Teorema tersebut belum secara langsung menyebut
tentang bilangan prima, tetapi akibat dari terbuktinya teorema ini akan membawa
kita pada metode yang akan kita gunakan. Apakah teorema di atas benar-benar sudah
terbukti? Mari kita buktikan saja!
Bukti:
Diketahui n suatu bilangan komposit. Oleh karena itu, pasti ada bilangan
positif k dan m dimana
Kita asumsikan bahwa nilai k dan m lebih dari akar n.
Akibatnya,
Padahal km
= n Sehingga terjadi kontradiksi. Ini artinya salah satu dari k atau m haruslah kurang dari akar n. Jadi,
Teorema terbukti.
Teorema di atas telah terbukti artinya setiap
bilangan komposit pasti memiliki akar yang kurang dari akar n dan lebih besar
dari satu. Karena teorema di atas telah terbukti artinya kontraposisi dari
teorema di atas juga terbukti dan berlaku. Sekarang kita lihat kontraposisi
dari teorema diatas yaitu sebagai berikut:
Teorema Bilangan Prima:
Jika suatu bilangan n tidak memiliki faktor k
dengan nilai k lebih dari 1 dan kurang dari sama dengan akar n, maka n bukan bilangan komposit. Dengan kata lain:
Jadi, berdasarkan teorema di atas asalkan
kita bisa membuktikan bahwa n tidak memiliki faktor k tersebut maka n adalah
bilangan prima. Simpel bukan? Bagaimana aplikasinya? Mari kita lihat contoh
berikut:
Contoh 1:
Apakah bilangan berikut adalah bilangan
prima?
a. 51
b. 139
Jawaban poin a:
Bilangan prima yang kurang dari 8 adalah 2,
3, 5, 7. Jika 53 tidak bisa dibagi bilangan prima tersebut maka 51adalah
bilangan prima. Mari kita cek!
Jadi, 51 adalah bilangan komposit.
Jawaban poin b:
Bilangan prima yang kurang dari 12 yaitu 2,
3, 5, 7, 11. Jadi jika 123 tidak terbagi oleh bilangan prima tersebut maka 139
adalah bilangan prima. Mari kita cek!
Karena 139 tidak memiliki faktor k yang kurang
dari 12 maka 139 adalah bilangan prima.
Cukup mudah bukan? Mari kita coba untuk bilangan yang lebih
besar.
Contoh 2:
Buktikan bahwa 2173 adalah bilangan prima!
Jawab:
Bilangan prima yang kurang dari 47 adalah
2, 3, 5, 7, 11, 13, 17, 19, 23, 29, 31, 37, 41, dan 43. Kita harus mengecek
apakah 2167 terbagi oleh bilangan prima di atas.
Ternyata tidak terbukti. Jadi bilangan 2173
adalah bilangan komposit.
Metode ini dapa diterapkan pada program
komputer untuk membuat suatu aplikasi yang bisa mendekteksi apakah suatu
bilangan itu prima atau bukan. Caranya tentu dengan menjadikan prosedur di atas
sebagai algoritma. Silahkan dicoba!
Ini hanyalah salah satu metode untuk
membuktikan bilangan prima. Dilain waktu akan kita bahas metode yang lain. Sekian
artikel kali ini tentang membuktikan bilangan prima. Silahkan jika ada
pertanyaan bisa tulis di kolom komentar.
good job bray......
ReplyDeleteitu akar 64 dan akar 144 dr mn bray ?
ReplyDelete