Apakah kalian pernah dengar tentang kesebangunan? Apakah yang
dinamakan kesebangunan bangun datar itu? Mari kita peajari! Pernahkah melihat
peta? Lihatlah peta pulau jawa di bawah ini.
Pulau pada peta memiliki bentuk yang sama dengan pulau
yang sebenarnya tetapi ukuran pulau tersebut lebih kecil. Bahkan ukuran baik
panjang, lebar, maupun jarak antar tempat pada peta sebanding dengan panjang,
lebar, dan jarak pada pulau yang sebenarnya berdasarkan suatu rasio yang
disebut skala. Karena pulau pada peta dan pulau tersebut memiliki bentuk yang
sama serta ukuran yang sebanding dengan ukuran yang sebenarnya maka dikatakan
pulau pada peta dan pulau yang sebenarnya sebangun. Jadi apakah kesebangunan
itu?
Lihatlah bangun-bangun datar
berikut:
Apa yang dapat kalian simpulkan dari
bangun-bangun yang memiliki warna yang sama? Ya Benar, Bangun yang berwarna sama
TERLIHAT memiliki bentuk yang mirip hanya saja ukurannya berbeda seperti halnya
pulau pada peta dengan pulau yang sebenarnya. Lalu apakah bangun yang memiliki
warna yang sama dapat dikatakan sebangun seperti halnya pulau pada peta? Peta
dikatakan sebangun karena pembuatannya berdasarkan pengamatan dilapangan dan
disesuaikan ukurannya berdasarkan rasio. Oleh karena itu, jelaslah bentuknya
sama dan ukurannya sebanding yang menjadikan pulau pada peta dan pulau yang sebenarnya
sebangun. Bagaimana dengan bangun datar di atas? Apa yang membuat mereka dapat dikatakan sebangun?
Dua bangun datar dikatakan sebangun jika memenuhi syarat
yaitu:
1. Sudut-sudut yang bersesuaian
pada kedua bangun memiliki besar yang sama. Contoh:
2. Sisi-sisi yang bersesuaian
pada kedua bangun memiliki perbandingan panjang yang sama. Contoh:
Jika kedua poin di
atas terpenuhi maka dua bangun datar disimpulkan sebangun.
Untuk lebih memahami tentang kesebangunan mari kita lihat
beberapa contoh masalah tentang kesebangunan berikut ini:
Contoh soal 1:
Apakah dua bangun datar di atas sebangun? Buktikan!
Jawab:
Karena sudut-sudut yang bersesuaian memiliki besar yang
sama dan sisi-sisi yang bersesuaian memiliki rasio panjang yang sama yaitu 2
maka dua bangun di atas dapat dikatakan sebangun.
Apabila setiap membuktikan kesebangunan kita harus
melakukan langkah 1 dan 2 maka kita akan memerlukan waktu yang lama dan tidak
efisien. Oleh karena itu, pada prosesnya akan muncul teorema yang memudahkan
kita dalam membuktikan kesebangunan antara dua bangun datar seperti teorema
kesebangunan segitiga yang akan dipelajari di artikel yang lain. Berikut ini
contoh lain masalah kesebangunan.
Contoh soal 2:
Diketahui bahwa dua trapesium ABCD dan PQRS berikut
sebangun.
Jika diketahui panjang PQ = 12 cm, RQ = 8 cm, dan AB = 9
cm. Tentukanlah panjang AD!
Jawab:
Karena bangun kedua trapesium
sebangun maka sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang bersesuaian
memiliki rasio panjang yang sama:
Perhatikan! Karena perbandingan
panjang sisi yang bersesuaian sama dengan ¾ maka
Dengan perkalian silang akan diperoleh:
Jadi panjang sisi DA adalah 6 cm.
Contoh soal 3:
Sebuah foto diletakkan pada selembar karton
berukuran 36 cm x 48 cm. Di sebelah atas, kiri, dan kanan foto masih tersisa
karton selebar 3 cm. Tentukanlah lebar karton yang tersisa di bawah foto Jika
foto dan karton sebangun!
Jawab:
Foto tersebut ditempel di atas karton. Berikut
ini gambaran situasinya:
Karena bagian kanan dan kiri karton tersisa
3 cm maka panjang foto dapat dicari yaitu:
Panjang foto = 36 – 3
– 3 =30 cm
Misalkan lebar karton yang tersisa di bawah
foto adala x cm. Karena lebar karton di atas foto adalah 3 cm maka
Lebar foto = 48 – 3 –
x = (45 – x) cm
Diketahui bahwa foto dan karton sebangun. Oleh karena itu perbandingan panjang sisi yang bersesuaian adalah
sama. Sehingga:
Dengan
perkalian silang, diperoleh:
Jadi panjang karton yang tersisa di bawah foto adala 5
cm.
Sekian
artikel tentang kesebangunan bangun datar. Silahkan baca artikel yang lain dan jika
ada pertanyaan tulis saja di kolom komentar.
No comments:
Post a Comment
Penulis mengharapkan komentar, kritik, dan saran agar blog ini semakin baik kedepannya :)