Sering kali kita menemui soal matematika
yang berkaitan dengan himpunan dan diagram venn. Soal-soal pada topik teori
bilangan, peluang, atau statistik sering kali membutuhkan pemahaman tentang
konsep himpunan dan juga diagram venn. Mari kita pelajari bersama!
Himpunan adalah kumpulan benda atau
objek yang didefinisikan dengan jelas seperti himpunan nama-nama hari, himpunan
warga negara indonesia, himpunan bilangan bulat, himpunan bilangan prima. Objek
atau benda haruslah terdefinisi dengan jelas seperti himpunan bilangan bulat
itu jelas anggotanya yaitu 1,2,3, atau -2 dst atau himpunan nama-nama hari
dengan anggotanya yaitu senin, selasa, rabu, dst. Kumpulan lukisan yang indah
bukan termasuk himpunan karena objeknya tidak terdefinisi dengan jelas misal si
A menilai lukisan 1 termasuk indah tetapi si B mengatakan lukisan tersebut
kurang baik.
Himpunan ditulis atau dinotasikan
dengan huruf kapital dengan anggotanya ditulis didalam kurung kurawal. Ada tiga
cara menyajikan himpunan yaitu dengan cara:- Kata-kata deskripsi. Contoh A = {Nama-nama bulan}; B = {bilangan ganjil}
- Mendaftar anggotanya. Contoh C = {Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu}
- Notasi pembentuk himpunan. Contoh:
Banyak anggota suatu himpunan terkadang dapat
dihitung (terhingga) dan kadang tidak dapat dihitung karena anggotanya sangat
banyak dan tidak terbatas (Tak terhingga). Contoh himpunan terhingga yaitu
himpunan bilangan prima kurang dari 10 dan contoh himpunan tak terhingga yaitu
himpunan bilangan bulat. Untuk
menyatakan banyak anggota suatu bilangan digunakan suatu notasi khusus yang
disebut bilangan kardinal suatu himpunan. Contoh:
Dari berbagai macam jenis himpunan, ada
pula yang disebut sebagai himpunan kosong yaitu himpunan yang tidak memiliki
anggota misalnya A = {gajah yang bisa terbanng} atau B = {bilangan bulat yang
terletak diantara 0 dan 1}. Himpunan kosong ditulis atau dinotasikan sebagai
berikut A = {} dan B = {}.
Adapula yang disebut dengan Himpunan semesta. Apa itu himpunan
semesta? Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan
yang sedang dibicarakan. Himpunan semesta disimbolkan dengan Huruf S. Contoh:
A= {himpunan mamalia} B={himpunan ikan} C={Himpunan avertebrata}; himpunan A, B
dan C memiliki himpunan semesta yaitu S={mahluk hidup}. Contoh lagi: H={Bilangan
prima} J={bilangan kelipatan 5} K={bilangan genap} memiliki himpunan semesta
yaitu S={bilangan bulat}.
Sekumpulan himpunan memiliki hubungan satu sama lain. Apa saja?
1.
Himpunan yang ekuivalen:
Dua himpunan misal A dan B dikatakan ekuivalen jika n(A) = n(B).
Contoh: A={1, 2, 3} dan B={a, b, c} karena n(A) = n(B) = 3 maka A dan B adalah
dua himpunan yang ekuivalen.
2.
Himpunan yang sama
Dua himpunan misal A dan B dikatakan ekuivalen jika setiap
anggota A sama dengan setiap anggota B. contoh: A={k, a, s, u, r} dan B={r, u, s,
a, k} maka A=B.
3.
Himpunan bagian
Himpunan A dikatakan himpunan bagian dari B jika setiap anggota
A merupakan anggota B juga. Himpunan bagian memiliki notasi khusus yaitu:
4.
Himpunan yang saling
lepas
Dua himpunan A dan B dikatakan saling lepas jika tidak ada
anggota A yang menjadi anggota B atau sebaliknya. Himpunan yang saling lepas
juga memiliki notasi khusus yaitu:
5.
Himpunan yang tidak
lepas (berpotongan)
Dua Himpunan A dan B dikatan tidak lepas jika ada anggota A yang
menjadi anggota B atau sebaliknya.
Operasi Antar Himpunan
Himpunan memiliki operasi layaknya + dan – pada bilangan bulat. Untuk
mempermudah memahaminya mari kita belajar dari contoh: Diketahui himpunan A={1,2,3,4}
B={3,4,5,6,7} dan S={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}. Ada 4 jenis operasi antar himpunan
yaitu:
1.
Irisan Himpunan
Irisan A dan B adalah himpunan yang anggotanya merupakan anggota
A sekalikus anggota B. Pada contoh di atas yaitu:
2.
Gabungan Himpunan
Gabungan himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya
berasal dari A atau dari B atau dari keduanya. Pada contoh di atas yaitu:
3.
Pengurangan
Himpunan A dikurangi himpunan B adalah himpunan yang anggotanya
berasal dari A dan bukan merupakan anggota B. Pada contoh di atas jika A – B maka
4.
Komplemen
Komplemen himpunan A adalah himpunan yang anggotanya berasal
dari himpunan semesta yang bukan merupakan anggota A. Contoh:
Untuk menyajikan suatu kumpulan himpunan agar mudah dibaca dan
dipahami secara langsung baik hubungan maupun operasi antar himpunannya, digunakanlah
diagram venn. Apa itu diagram venn? Mari kita pelajari!
Pada contoh di atas diketahui himpunan A={1,2,3,4} B={3,4,5,6,7}
S={1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
Perhatikan contoh Diagram Venn untuk relasi himpunan-himpunan
diatas adalah:
Untuk menggambar atau menyajikan relasi antar himpuanan pada
diagram venn perlu dilakukan langkah berikut yaitu:
1.
Selidiki terlebih
dahulu relasi antar himpunan yang akan disajikan misalnya himpunan A dan B.
Apakah A dan B saling lepas atau A dan B berpotongan?
2.
Tentukan anggota A-B
dan B-A (jika himpunan yang disajika lebih dari dua maka harus dikurangi
himpunan yang lain). Setelah itu tuliskan anggotanya ke dalam ruang yang
disediakan dengan cara menulis satu titik diikuti nama anggota.
3.
Tentukan anggota himpunan
semesta yang tidak menjadi anggota dari himpunan yang ada (AC U BC
). Kemudian tuliskan hasilnya pada ruang luar himpunan.
Sekian artikel tentang himpunan dan diagram
venn. Jika ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar.
No comments:
Post a Comment
Penulis mengharapkan komentar, kritik, dan saran agar blog ini semakin baik kedepannya :)